Gambaran Umum
KAMPUNG KB MAJU BERSAMA
DESA LAMANDA KECAMATAN BONTOTIRO
KABUPATEN BULUKUMBA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kampung KB merupakan salah satu “inovasi” baru pemerintah dalam mengatasi
masalah kependudukan, terutama di wilayah-wilayah yang jarang “terlihat” oleh
pandangan pemerintah. Pembentukan Kampung KB diamanatkan kepada BKKBN,
akan tetapi pada prinsipnya Kampung KB merupakan perwujudan dari sinergi antara
beberapa kementerian terkait dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, mitra
kerja, dan pemangku kepentingan, serta tidak ketinggalan partisipasi langsung
masyarakat setempat. Oleh sebab itu Kampung KB ini diharapkan menjadi miniatur
atau gambaran (potret) dari sebuah desa yang didalamnya terdapat keterpaduan
dari program pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga yang
disinergikan dengan program pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara
sistemik dan sistematis.
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai dasar pelaksanaan Program
Kependudukan dan Keluarga Berencana menekan kewenangan kepada Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk tidak memfokuskan
hanya pada masalah Pengendalian Penduduk saja namun masalah Pembangunan
Keluarga juga harus mendapatkan perhatian. Karena itu, dalam rangka penguatan
program KKBPK, BKKBN diharapkan dapat menyusun suatu kegiatan yang dapat
memperkuat upaya pencapaian target atau sasaran yang secara langsung
bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Sehubungan
dengan itu, maka untuk menjawab tantangan tersebut digagaslah program Kampung
KB. Melalui wadah Kampung KB ini nantinya diharapkan pelaksanaan program KKBPK
dan program-program pembangunan lainnya dapat berjalan secara terpadu dan
bersamaan. Hal ini sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Agenda Prioritas
Pembangunan terutama agenda prioritas ke 3 yaitu “Memulai pembangunan dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan".Selanjutnya melalui Kampung KB ini diharapkan akan mampu
memuncukan berbagai inovasi strategis yang dapat dijadikan sebagai sebuah icon
untuk dapat mengimplementasikan berbagai program prioritas dilapangan terutama yang terkait dengan
program KKBPK dan program lintas sektoral lainnya secara utuh dan terpadu
khususnya di wilayah Desa Lamanda
Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.
B. TUJUAN
Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Lamanda melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM KAMPUNG KB “ SAYANG IBU” DUSUN NIBASDESA MASBAGIK UTARA BARU KECAMATAN
MASBAGIK
A. Batas
dan Luas Wilayah
Desa Lamanda adalah salah satu
desa yang terltak di kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukmba. Jarak tempuh untuk
tiba di desa lamanda dari Ibukota kota Kecamatan ± 4 km. Sedangkan jarak tempuh
dari ibukota Kabupaten Bulukumba ± 45 km. Desa Lamanda memiliki luas wilayah ±
12,472 ha. Desa Lamanda berada pada datan tinggi dari permukaan laut± 300- 1300
M dengan kondisi suhu 20-35º
Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Buhung Bundang
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa caramming
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tamalanrea
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pakubalaho
Desa Lamanda terdiri dari 2 Dusun :
-
Administratif
Dusun Lamanda terbagi menjadi
2 RT dan 4 RW
-
Administratif
Dusun Batu Assung ( Lamanda Luar ) terdiri dari 2 RT dan 4 RW
A. Demografi
dan Keluarga Berencana
Berdasarkan hasil pemuktahiran data Keluarga tahun 2022 bahwa jumlah penduduk Desa Lamanda tercatat sebanyak 1.458 jiwa yang terdiri dari 755 jiwa laki-laki dan 703 jiwa perempuan. Disisi lain jumlah kepala keluarga 466 KK. yang yang jika dirinci berdasarkan tingkat kesejahteraannya adalah : Pra sejahtera 2 KK, dan 90 % dari jumlah penduduk desa Lamanda berada tingkat strata keluarga sejahtera II. Selanjutnya dalam bidang Keluarga Berencana dapat kami sampaikan bahwa jumlah peserta KB Aktif didesa Lamanda sampai dengan Desember 2022 tercatat sebanyak 171 ( 66 % ) dari total PUS sebanyak 259 , dengan kualitas penggunaan kontrasepsi masih didominasi oleh penggunaan kontrasepsi sederhana Yaitu Suntik, penggunaan kontrasepsi jangka panjang hanya 23 % dari total peserta KB aktif 210 Akseptor. Penggunaan Kontrasepsi Suntik sangat tinggi di sebabkan oleh banyaknya penduduk desa lamanda mencari nafkah di perantauan.
B. Potensi
dan Sumber Daya
Dalam rangka pelaksaan kegiatan program pembangunan di wilayah kampung KB
khususnya, maka terkait dengan potensi atau sumber daya baik yang menyangkut
sumber daya alam maupun sumber daya manusia tentunya sangat berpengaruh terhadap
Profil Kampung KB “Maju Bersama”
di desa Lamanda dan kelancaran program pembangunan. Adapun
potensi serta faktor-faktor yang kami maksud disini adalah :
a. Faktor Pendukung
Untuk
mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan program KKBPK dan pembangunan lainnya
di Kampung KB sangat ditentukan oleh adanya factor pendukung ini, adapun
fakctor yang kami maksud adalah faktor-faktor yang terkait dengan keadaan serta
potensi wilayah, sumber daya alam, ataupun manusia, sarana dan prasarana baik
yang menyangkut phisik maupun non phisik yang dapat kami rincikan sebagai
berikut :
1. Adanya PPKBD dan SUB PPKBD
2. Adanya data Penduduk dan Keluarga
berdasarkan tingkat kesejahteraannya
3. Adanya PLKB/PKB
4. Adanya Bidan Desa
5. Adanya poktan (BKB, BKR,
BKL,UPPKS)
6. Adanya PIK- Remaja
7. Dukungan Toga dan Toma
8. Adanya Fasilitas Jalan
9. Dukungan ADD
10. Adanya Sekolah (SMA, SMP/MTs, SD
dan TK/PAUD)
11. Adanya Posbindu
12. Adanya Posyandu
13. Kader, dll
b. Faktor Penghambat
1. Sarana Kesehatan
( Faskes KB) belum memadai
2. Tingkat pendidikan Masyarakat yang masih
rendah
3. Keterlibatan para stake holder dalam
kegiatan di kampung KB masih rendah
4. Tingkat Pendidikan Kader yang
masih rendah
7.
Keterlibatan para tokoh dalam setiap kegiatan poktan masih kurang
8. Jumlah penduduk tinggi dengan
kualitas rendah 10. Income perkapita masyarakat masih rendah
c. Peluang
1.
Undang-undang No 52 Tentang Perkembangan Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga
2. Agenda
Prioritas Pembangunan Nasional (Nawacita) terutama Nawacita ke-3 yaitu
membangun masyarakat dari wilayah pinggiran
5. SK
Tentang Tim KB-KES MKJP Kecamatan dan Desa
6. SK Camat
sebagai Desa Siaga
7. Sikap dan
sifat gotong royong yang masih tertanam kuat
d. Tantangan
1. Pemahaman para tokoh yang ada tentang KKBPK
masih rendah sehingga seringkali menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan
program
2. Pro
kontra tentang MKJP terutama IUD dan Kontap yang masih ada dikalangan para
tokoh agama
3. Ego
sektoral dari beberapa dinas yang masih tnggi
4. Masih ada sebahagian masyarakat yang beranggapan bahwa Kampung KB dianggap milik BKKBN saja sehingga agak sulit untuk diajak lam setiap kegiatan berpartisipasi
D.
VISI dan MISI
a. Visi
Terwujudnya keluarga
yang berkualitas,religius,mandiri,dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga dan Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang
Berkarakter
Adapun makna yang terkandung dalam
Visi ini adalah
1. Keluarga , merupakan unit terkecil yang terdiri dari
Ayah, Ibu dan Anak
2. Berkualitas, memiliki arti bahwa dalam mempersiapkan kehidupan
berkeluarga secara utuh dan terencana yang meliputi aspek : Keagamaan·
Pendidikan·
Kesehatan·
Ekonomi·
Sosial budaya serta·
Psikologi·
3. Berkarakter
memiliki makna bahwa dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berrkualitas
di perlukan pembangunan karakter pada Sumber Daya Manusianya Dengan
karakter yang kuat, manusia-manusia Indonesia tidak akan pernah menyerah dan
selalu bekerja cerdas serta keras, disiplin, mengembangkan spirit kegotong royongan dalam mengerahkan segenap potensi
dirinya, untuk membawa kemajuan dan kejayaan bangsa da Negara pada
umumnya dan Desa Lamanda pada khususnya
a. Misi
Untuk mewujudkan Visi yang telah
ditetapkan maka dirumuskan suatu Misi Sbb :
1. Meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan
kependudukan
2. Meningkatkan jumlah peserta KB
aktif modern
3. Meningkatkan ketahanan keluarga melalui program
BKB,BKR dan BKL dan PIK Remaja
4. Melakukan pembangunan
karakter SDM semenjak usia dini, dengan menggunakan metode pendidikan karakter di tingkat pendidikan
4. Meningkatkan pemberdayaan
keluarga melalui program UPPKA
5. Menurunkan angka kekerasan
dalam rumah tangga
6. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
7. Meningkatkan sanitasi dan
lingkungan kampung yang sehat dan bersih
8. Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan Desa Lamanda
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1448
Jumlah Kepala Keluarga 466
Jumlah PUS 367
Keluarga yang Memiliki Balita 81
Keluarga yang Memiliki Remaja 209
Keluarga yang Memiliki Lansia 113
Jumlah Remaja 209
Total
284Total 83
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBD Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
SRI WAHYUNI 197810102002122004 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
42 orang pokja terlatih dari 42 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Triwulan |