Gambaran Umum


A. GAMBARAN UMUM DESA

1. Sejarah Desa

Populasi penduduk di desa Geneng berjumlah 2.416 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.212 jiwa dan perempuan sebanyak 1.204 jiwa. Sedangkan letak koordinatnya jatuh pada titik lintang -6,96467 dan bujur 111,46800.

Awal mulanya berdirinya desa Geneng berasal dari merger (penggabungan) dari tiga desa yakni Desa Gondangredjo, Desa Tanjung dan Desa Kemloko pada masa pemerintahan India Belanda. Dari penggabungan desa itulah kemudian di namai Desa Geneng. Sebutan nama Geneng itu sendiri di ambil dari kondisi geografis dimana tanahnya mayoritas tinggi, Geneng menurut istilah Bahasa Jawa maka nama itu memberikan inspirasi kepada pendiri Desa Geneng yang pada akhirnya menamai desanya dengan nama “Desa Geneng”. Penggabungan tiga desa itu terjadi pada tahun 1911.

Berikut ini adalah beberapa nama-nama Kepala Desa yang menjabat semenjak Desa Geneng berdiri, adalah sebagai berikut :

1. Kaeran Tahun 1911 s/d Tahun 1951

2. Sumoredjo Tahun 1951 s/d Tahun 1973

3. Redjo Tahun 1973 s/d Tahun 1992

4. Warsito Hadi Prayitno Tahun 1992 s/d Tahun 1999

5. Nyamiran, S.sos Tahun 1999 s/d Tahun 2007

6. Titik Purwaningsih, S.Hi Tahun 2007 s/d Tahun 2019

7. Jati Tahun 2019 sampai sekarang

Desa Geneng terbagi menjadi 4 (empat) Dukuh yaitu : 

a. Dukuh Geneng

Dukuh Geneng pada mulanya bernama Gondangredjo dan setelah ada penggabungan pada masa pemerintahan India Belanda kemudian dinamai Dukuh Geneng.

b. Dukuh Tanjung

Dukuh Tanjung awal mulanya diambil dari nama pohon Tanjung yang tumbuh dan berdiri kokoh di tengah kampung, kemudian masyarakatnya menamai dukuhnya dengan nama “Tanjung”. Dan pohon tersebut sampai sekarang masih lestari dan menaburkan bunga yang sangat harum sepanjang tahun. Hal ini juga mencerminkan masyarakat Tanjung yang supel, ramah dan mudah bergaul.

c. Dukuh Kemloko

Dukuh Kemloko sejarahnya tidak beda jauh dengan sejarahnya dukuh Tanjung, dimana-mana juga diambil dari nama pohon yang berdiri kokoh di kampung itu yaitu pohon “ Kemloko “ . Kemudian nama pohon itu di jadikan tenger. (read : Bahasa Jawa berarti tanda atau sebutan nama) untuk kampung tersebut menjadi “Dukuh Kemloko”.

d. Dukuh Kampung Baru

Awal mulanya merupakan pindahan asal dari masyarakat penghuni komplek pasar ponan Blora, yang terjadi pada tahun 2000 pada masa pemerintahan Bapak Nyamiran, S.Sos. Kemudian mereka direlokasi ke wilayah Desa Geneng yang menempati suatu tempat di utara Dukuh Kemloko yang berbatasan dengan Desa Nglaroh Gunung, jumlah mereka mencapai 55 KK sehingga sudah pantas menjadi sebuah Dukuh baru. Karena belum memiliki nama maka “Sumardi” sebagai sesepuh masyarakat tersebut memberi nama Dukuh “Kampung Baru”.

2. Demografi Desa

Pada akhir tahun 2018, penduduk Desa Geneng terdiri dari 800 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 2.383 jiwa yang terdiri dari 1.199 Laki-Laki dan 1.184 Perempuan. Mayoritas penduduk Desa Geneng adalah suku Jawa. Laju pertumbuhan penduduk 0.92% pertahun, tingkat kematian bayi 0%, dan tingkat kematian ibu hamil / melahirkan 0%. Rata-rata setiap keluarga terdiri atas 2 sampai 3 anggota kelurga. 

a. Letak Geografis

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Ds. Gersi, Ds.Kawengan

2) Sebelah timur berbatasan dengan Ds. Nglaroh Gunung

3) Sebelah selatan berbatasan dengan Ds. Jepon

4) Sebelah barat berbatasan dengan Ds. Balong, Ds.Seso

b. Luas Wilayah : 294,385 H

Yang Meliputi

- Sawah : 119,920 Ha

- Tegalan : 139 Ha

- Pekarangan : 53,020 Ha

- Lain –Lain Peladangan : - Ha

- Hutan : - Ha

c. Pembagian Wilayah :

1) 4 dukuhan yaitu Geneng, Tanjung, Kemloko, dan Kampung Baru

2) 4 RW

3) 15 RT

d. Tingkat Pendidikan Penduduk 

a) Tidak Tamat SD : 797

b) Tamat SD : 1373

c) Tamat SMP : 542

d) Tamat SMA : 420

e) Diploma : 27

f) Sarjana : 53


3. Keadaan Sosial Desa

Keadaan sosial di desa Geneng masih memegang adat istiadat yang sangat kuat. Hal tersebut bisa di lihat dari kebersamaan dan jiwa gotong royong yang masih tinggi, masih adanya sikap toleransi dan saling menghormati antar warga desa. Wujud dari keberagaman tingkat sosial dan ekonomi di desa geneng tidak menjadi kesenjangan dalam kehidupan sehari – hari. Sikap saling membantu ditunjukan melalui acara – acara baik pribadi maupun sosial, misalnya masih ada sedekah bumi, membantu tetangga memiliki kerja, membantu tetangga yang sakit, adanya rukun kematian, gotong royong dan kerja bakti membersihkan lingkungan.

4. Keadaan Ekonomi

Sebagian besar penduduk desa Geneng adalah petani, karena kawasan Desa Geneng Terdiri dari tegalan dan sawah. Namun ada juga yang pekarangan atau perumahan. Pertanian desa Geneng hanya mengandalkan pengairan dari tadah hujan. Sebagian kecil ada juga PNS, pedagang dan wirausaha.

5. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Secara umum perekonomian Desa Geneng bersumber dari sektor pertanian karena sebagaian besar hampir 80 % penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sebesar 20% bersumber dari sektor lainya.

 

a. Potensi Unggulan Desa

1) Pertanian.

Komoditi sektor pertanian yang berupa Tanaman Padi dan palawija adalah merupakan usaha produktif masyarakat, dan memberikan sumber pendapatan pemiliknya dan masyarakat desa pada umumnya. Pemasaran hasil Pertanian tidaklah menjadi kesulitan mengingat bahwa kebutuhan pasar lokal menjanjikan disamping diluar desa.

2) Perkebunan.

Komoditi sektor perkebunan yang berupa Tanaman Kelapa dan tanaman kayu keras adalah merupakan usaha produktip masyarakat, dan memberikan sumber pendapatan pemiliknya dan masyarakat desa pada umumnya. Pemasaran hasil Perkebunan tidaklah menjadi kesulitan mengingat bahwa kebutuhan pasar lokal maupun diluar desa.

3) Peternakan.

Sektor peternakan dengan beberapa jenis populasi ternak semisal Sapi, Ayam, Itik, Kambing dan lain - lainnya, juga menjadi komoditi unggulan desa, dan kondisi lingkungan sangat mendukung prospek kedepan desa maupun pemiliknya. Adapun Populasi ternak di wilayah Desa Geneng adalah :

No Jenis ternak Jumlah

1 Sapi 322 ekor

2 Domba/Kambing 275 ekor

3 Ayam 6.000 ekor

4 Itik 100 ekor

4) Perikanan.

Sektor Perikanan merupakan kegiatan sampingan yang dimiliki oleh Rumah Tangga. tingkat kepentingan usaha perikanan ini sebagai konsumsi keluarga maupun dijual sebagai tambahan penghasilan, latar belakang usaha ini adalah memanfaatkan tanah dan lingkungan sekitar rumah kosong dan memanfaatkan waktu luang.

5) Industri Kecil/Rumahan

Sektor industri yang dimaksudkan adalah Industri Rumah tangga dengan berbagai jenis kegiatan yang dikelola oleh Ibu Rumah Tangga (IRT) dan /atau Kelompok dan usaha ini telah berkembang sejak dahulu dan membudaya dimasyarakat, hal ini didukung kebutuhan pasar cukup menjanjikan, adapun jenis – jenis industri kecil / rumahan yang ada adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan jamu tradisional

2. Pertukangan

3. Snack/ Makanan Ringan

4. Pembuatan jajanan tradisional

5. Pembuatan Krupuk

6. Pembuatan Tempe

b. Pertumbuhan Ekonomi

 Sesuai dengan kondisi desa yang merupakan daerah agraris maka struktur ekonominya lebih dominan kepada Sektor Pertanian dan perkebunan, disamping sektor – sektor lainnya baik berupa jasa industri, perkebunan, peternakan, pertukangan dan lain-lainnya. Tingkat Pertumbuhan sektor lainya diluar sektor unggulan /dominan, sangat memungkinkan berkembang apabila adanya pemerhatian yang lebih dari pemerintah dengan membuka jalur pemasaran serta pembinaan dan bantuan permodalan.

6) Sarana dan Prasarana Kesehatan

a. Sarana

1) Pendidikan Formal

a) PAUD : 1

b) TK : 2 ( TK A dan TK B)

c) SD : 2

2) Tempat Ibadah

a) Masjid : 4

b) Musola : 5

3) Tempat Kesehatan

a) Posyandu Balita : 4

b) Pos Lansia : 1

c) Pos BKB : 2

d) PKD : 1

4) Sarana Desa

a) Balai Desa : 1

b) Gedung PKK : 1

c) Lumbung Padi : 4

5) Sumber Air Bersih

a) PDAM : 1

b) Sumur : 14

c) Kamar mandi/WC Umum : 2


b. Sumber Daya Manusia

1) Perangkat Desa : 7 orang

2) Bidan : 1 orang

3) Perawat : - orang

4) Kader Posyandu : 20 orang

5) Kader BKB : 10orang

6) Kader FKD : 18 orang

7) Kader PHBS : 15 orang

8) BPD : 7 orang

9) LKMD : 8 orang

10) Karang Taruna : 22 orang

11) Tokoh Masyarakat : 15 orang

12) Tokoh Agama : 15 orang

13) Ketua RW : 4 orang

14) Ketua RT : 15 orang


c. Sumber Dana Kesehatan

1) Dana Sehat

2) BPJS

3) PMT Penyuluhan

4) ADD Desa

5) Dari Lelang Tanah Bengkok

6) Jimpitan


d. Sarana Pendukung Kesehatan

1) PKD

2) Bank Darah

3) Ambulance Desa

4) Posko Covid-19

5) Dapur Umum

6) Tempat Karantina Isolasi ODP

7) Lumbung Pangan Desa

8) Tempat Sampah Umum


e. Lembaga Sosial/ Organisasi Masyarakat

1) PKK

2) Kelompok Pengajian Muslimat

3) Kelompok arisan Lingkungan

4) Karang Taruna

5) Kelompok Tani

6) Kelompok Wanita Tani

7) Kelompok Senam Gen Sehat


B. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA 

1. Visi dan Misi

Visi

“BERSAMA-SAMA MEMBANGUN DESA GENENG MENUJU LEBIH BAIK DENGAN SLOGAN “ TUMOTO DESANE MULYO WARGANE”

Misi

1) Pemerintahan Desa

- Mengedepankan Kejujuran, Keadilan dan transparansi dalam pemerintahan desa.

- Menjaga kebersamaan antar perangkat desa.

2) Infrastrukur

- Membangun jalan, talud, dan infrastruktur lainnya semaksimal mungkin.

- Membuat penerangan jalan secara maksimal

3) Dalam Bidang Pertanian.

- Mendidik atau mengelola Petani Desa Geneng untuk menciptakan inovasi hasil Pertanian, contoh : Geneng harus punya produk unggulan dari sektor pertanian, Padi unggul, Cabai , Sayur – sayuran, Buah – buahan.

- Menambah jalan pertanian untuk mempermudah dan mempercepat pengolahan hasil pertanian.

4) Ekonomi

- Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Geneng. Melihat potensi Desa Geneng secara keseluruhan melalui pemberdayaan masyarakat di Bidang Home Industri, sehingga mempunyai nilai tambah di pasaran contoh : Dukuh Geneng makanan olahan jajan pasar, Dukuh Tanjung Home Industri makanan olahan, Dukuh Kemloko Jamu Gendong, Dll.

- Menambah permodalalan BUMDES supaya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat desa.

5) Kesehatan

- Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh warga Geneng, contoh : Pospindu, Posyandu, Senam Lansia, Bumil, Dll.

- Memaksimalkan Pelayanan di Polindes.

- Menyediakan mobil siaga.

6) Pendidikan

- Untuk menuju Geneng makmur, maju dan unggul dalam segala bidang harus disiapkan SDM yang hebat, untuk itu semua warga Desa Geneng Wajib minimal berpendidikan SLTA Sederajat, bagi murid yang berprestasi dan anak orang tidak mampu disediakan beasiswa dari desa.

- Peduli akan kesejahteraan guru bantu PAUD, TK dan Guru Ngaji sore.

7) Kepemudaan dan Olahraga

- Meningkatkan fasilitas olahraga Desa Geneng, fasilitas olahraga tersebut antara lain : Lapangan Voli yang standar, Lapangan Futsal, Dll.

- Memberikan pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan skill pemuda Desa Geneng supaya siap menjadi tenaga kerja terampil, contoh : pelatihan stir mobil, pelatihan Las, pelatihan marketing online, Dll.

- Memberi ruang pemuda untuk berorganisasi yang positif, contoh : pemberdayaan karang taruna, dan organisasi pemuda lainnya.

8) Agama

- Menciptakan kerukunan antar umat beragama di Desa Geneng.

- Membangun tempat ibadah yang layak.

9) Sosial dan Budaya

- Memberi santunan anak yatim, yatim piatu dan kaoum duafa setahun sekali.

- Melestarikan budaya yang sudah ada di Desa Geneng, contoh : Sedekah bumi.

2. Kebijakan Pembangunan

1) Arah Kebijakan Pembangunan Desa

 Dilingkungan Desa Geneng dalam keadaan bersih, indah, aman, tertib, adil dan makmur sejahtera dan memiliki tanah yang subur dan memiliki sumber daya manusia yang memadai tetapi dalam kenyataannya segala potensi yang ada di Desa Geneng belum bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan warga masyarakat. Adapun potensi yang dapat diambil dalam Musyawarah desa Perencanaan yang dihadiri oleh lembaga desa dan tokoh masyarakat berjalan dengan tertib dan aspiratif. sehingga dapat menghasilkan kesepakatan untuk me;aksanakan pembangunan desa dengan partisiatif. Sedangkan hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain adalah di Bidang ekonomi , sarana dan prasaran kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial keamanan dan keagamaan, masyarakat berpartisipasi untuk melaksanakan pembangunan di Desa Geneng dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga pemeliharaan.

2) Strategi Pencapaian

 Dengan melihat masalah serta potensi yang ada dimasyarakat dan dengan sistem pengerjaan secara swadaya. sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat. Serta dengan tingkat kepentingan masalah dan kendala yang ada.


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
2337
Jumlah Kepala Keluarga
803
Jumlah PUS
415
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
135
Keluarga yang Memiliki Remaja
320
Keluarga yang Memiliki Lansia
301
Jumlah Remaja
399
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
351
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
64

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Dra Puji Puspaningrum, MM
2147483647
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 8 orang pokja terlatih
dari 8 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Potensi Desa
Data Sektoral
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan