Gambaran Umum
KONDISI UMUM
1.1.
KONDISI DESA
1.1.1.
SEJARAH DESA
Nenek
Moyang orang Desa Mendalo Luat bernamo panglimo Su’ud, anaknya bernama buyut
Samsudin dan buyut Jamaludin kedua kakak beradik tersebut wataknya sangat
berbeda, buyut samsudin
orang yang Dermawan suka menolong dan rendah hati, beliau bertapa dan
mengasingkan diri di daerah sungai Bubur. Sedangkan adiknya buyut Jamaludin
wataknya Pemarah dan cepat naik darah. Meskipun demikian kedua beradik ini
hidup sangat akur dan rukun sampai wafat yang makamnya sampai sekarang
dikeramatkan oleh Penduduk Desa Mendalo Laut yang bernama “Keramat Rengas Bajalu” dan “Keramat
Darah Putih” yaitu berada dekat
dengan perbatasan Desa Sungai Duren. Desa Mendalo Laut adalah Desa Tua yang
sudah ada sejak Zaman Kolonial Belanda. Desa Mendalo Laut dahulunya wilayah yang sangat
luas termasuk Desa Mendalo Darat, Mendalo Indah, serta Pematang Gajah.
Pada
zaman dahulu Desa Mendalo Laut belum punya nama yang letak desa berada
diseberang Sungai Batang Hari tepatnya yaitu di Danau atau yang disebut Sungai
Melintang yang sekarang dekat dengan perbatasan Desa Sungai Duren dan Desa
Mendalo Indah.
Alkisah
asal mula Desa Mendalo Laut, Pada suatu sore ada seorang gadis yang sedang
menenun di beranda rumahnya. Gadis cantik itu beranam Mayang yang menjadi
Primadona desa pada saat itu sementara dihalaman rumah banyak pemuda yang
sedang bermain “Gasing” dan tidak
jauh dari tempat bermain tersebut ada sepasang kakak beradik sedang berlatih
silat Ilmu Kanuragan mereka bernama Samsudin dan Jamaludin, pria yang bernama Jamaludin ini adalah tunangan dari
Gadis cantik yang
bernama Mayang.
Permainan
gasing tersebut sangat seru dan
saling beradu melemparkan antar gasing yang satu ke gasing yang lainnya dan tanpa disadari gasing yang
dilempari salah seorang pemuda melambung tinggi dan memantul mengenai kepala dan menyebabkan luka serius pada gadis
cantik yang bernama Mayang sehingga menyebabkan gadis
tersebut akhirnya meninggal dunia. Melihat kejadian tersebut
Jamaludin tidak terima dan kakaknya berusaha menenangkan Jamaludin tetapi tidak
dihiraukannya. Samsudin
akhirnya pergi dari tempat itu meningglkan adiknya yang sangat marah dan
mengamuk mambabi buta
dengan senjata “Tombak” dan “Parang” ditangannya. Jamaludin membunuh semua penduduk desa, tua, muda, mati semua dan saking amarahnya biadabnya dia membunuh bayi yang masih diayunan. Tanpa disadarinya pada saat itu penduduk desa mati
terbunuh olehnya. Maka Jamaludinpun mengambil keputusan untuk melakukan bunuh diri, beliau
mengambil sepasang tombaknya dan didekat tangga sebuah rumah panggung tombaknya
tersebut ditancapkannya ketanah dengan hulu didalam tanah dan mata tombak
menghadap ke atas
dan Jamaludin langsung menerjunkan diri menghadang mata tombak tersebut
sehingga beliau mati diujung tombak sendiri
seketika itu juga dan dari tubuhnya mengalir darah
yang berwarna Putih yang sampai sekarang Masyarakat Desa Mendalo Laut
Mengkramatkan Makamnya “Keramat Darah
Putih” yang makamnya tidak berapa jauh dari “Keramat Rengas Bajalu” kakaknya Samsudin.
Peristiwa
tersebut diketahui oleh sepasang suami istri yang tempat tinggalnya di sawah
tidak jauh dari desa
dan ingin pulang. Sesampainya didesa Beliau terkejut peristiwa apa yang telah
terjadi dikampungnya karena semua penduduk mati terbunuh. Lalu sepasang suami istri tersebut langsung menggali dua buah Lobang
Kuburan yang satu ukuran untuk satu orang yaitu Jamali “Keramat Darah Putih”
dan yang satunya berukuran besar untuk banyak orang yang disebut “Pendam”.
Kejadian tersebut terjadi sebelum zaman Kolonial Belanda yang mana pada masa
itu masyarakat masih dipimpin oleh Mangku/Demang, maka dari situlah asal mula
“Mendalo” yang artinya “Mati Sorang Mati Galo-galo” yang dalam Bahasa Indonesia
“ Mati Seorang Mati Semua”. Dan dari sepasang suami istri tersebut lahirlah
keturunan-keturunan dan lama kelamaan berkembang penduduk Kampung Mendalo.
Karena
Kampung Mendalo sudah berkembang dan banyak penduduknya, maka pada saat itu
masyarakat berangsur-angsur pindah kesebarang tepi sungai Batanghari, karena
masyarakat menganggap kampung tersebut tidak sesuai lagi dihuni dan mengingat
kejadian yang Tragis yang mereka alami.
Dengan pindahnya penduduk tersebut kampung yang tadinya bernama kampung
Mendalo diganti menjadi ”Desa Mendalo Laut” karena letaknya yang berada dipinggir Sungai Batang hari dan mata pancaharian penduduk pada
masa itu sebagian besar adalah Nelayan dan Petani.
Pada masa
itu Desa Mendalo Laut dipimpin seorang penghulu yang bernama Toha pada tahun
1950 s/d 1957, penghulu Toha memimpin 7 (tujuh) tahun, kemudian diganti oleh
penghulu Idris pada tahun 1957 s/d 1962 dan pada masa itu penghulu Idris banyak
kemajuan yang dicapai sampai beliau Meninggal dan digantikan dengan penghulu
Mustofa pada tahun 1962 s/d 1967 selama satu periode dan beliau digantikan
dengan penghulu Jamaludin pada tahun 1967 s/d 1969, pada era kepemimpinan
penghulu Jamaludin banyak kemajuan yang dicapai terutama dalam bidang
Pembangunan Desa Mendalo Laut yaitu pembangunan Infrastruktur mulai dibangun
dan pada masa itu beliau memimpin Desa Mendalo Laut yang cukup luas karena pada saat itu
Desa Mendalo Darat, Desa Pematang Gajah, dan Desa Mendalo Indah termasuk
dalam wilayah Desa Mendalo Laut. Karena cukup luas wilayah yang dipimpin oleh
beliau banyak kepentingan masyarakat yang tidak terlayani serta pembangunan
tidak maksimal pemerataannya pada tahun
1970 masyarakat mengadakan rapat untuk pemekaran Desa. Atas kesepakatan
masyarakat Penghulu Ismail, Idris dipindahkan ke kasang yaitu Desa Mendalo
Darat, Desa Pematang Gajah, dan Desa Mendalo Indah sekarang ini. Dan di desa
Mendalo Laut diganti dengan Kepala Desa yang bernama Bujang Napi pada tahun 1977
s/d 1992 dan pada masa itulah pemilihan Kepala Desa yang pertama kalinya.
Pada masa
kepemimpinan Kepala Desa Bujang Napi banyak sekali kemajuan yang sangat pesat
yang dicapai oleh Desa Mendalo Laut didalam semua bidang, baik dalam bidang
Industri banyak investor asing mulai berdatangan di Desa Mendalo Laut yaitu
dalam bidang perusahaan kayu gergaji maupun
kayu lapis, sawmill-sawmill dan PT banyak berdiri
beliau mempimpin desa selama 3 (Tiga) periode sampai beliau meninggal dan
digantikan oleh sekretarisnya Imran.A.Rahman pada tahun 1992 s/d 1999 selama
kepemimpinan Kepala Desa Imran .A. Rahman ini semua lembaga yang ada di desa
mulai diaktifkan dan difungsikan Administrasi Desa cukup baik dan pembangunan
berjalan dengan lancar sampai beliau meninggal dan digantikan oleh Sekretarisnya yang dipilh
langsung oleh masyarakat desa yaitu Ramli Yazid pada tahun 1999 s/d 2007.
Dimasa kepemimpinannya Ramli Yazid banyak pembangunan yang dicapai diberbagai
bidang dan pada masa itu sudah banyak lomba-lomba desa yang diikuti dan beliau
berhenti habis masa jabatannya pada awal tahun 2007 dan diadakan pemilihan Kepala
Desa yang baru dan dimenangkan oleh Imron Hanafi tahun 2007 s/d 2013, pada masa
itu kepemimpinnya Imron Hanafi ini banyak kemajuan yang dicapai baik itu
dibidang pembangunan maupun dibidang lomba-lomba Desa, Administrasi yang
tersusun rapi, Lembaga Desa yang ada difungsikan sesuai dengan Tupoksinya
masing-masing dan mendapatkan beberapa Juara dibidang Musabaqoh Tilawatil
Qur’an tingkat kecamatan berturut-turut tiga kali menjadi juara umum, beliau
mengabdi di desa sampai habis masa jabatannya.
Pada awal
tahun 2013 diadakan lagi pemilihan Kepala Desa yang diikuti dalam pemilihan
tersebut Kepala Desa yang lama yaitu Imron Hanafi dan Ade Irawan yang mana
dalam pemilihan tersebut dimenangkan oleh Ade Irawan. Pada masa kepemiminan Ade
Irawan tahun 2013 s/d 2019 sudah banyak yang dicapai terutama dalam bidang
pendapatan Asli Desa ( PAD ) banyak para investor asing maupun lokal datang ke
desa dalam bidang Pembangunan Perusahaan.
Demikian sekelumit Sejarah dan riwayat Desa Mendalo
Laut, semoga tulisan ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Berikut nama-nama Kepala Desa yang
pernah memimpin Desa Mendalo Laut :
No |
Nama |
Periode |
1 |
Toha |
1935 s/d 1957 |
2 |
Idris |
1957 s/d 1962 |
3 |
Mustofa |
1962 s/d 1967 |
4 |
Jamaludin |
1967 s/d 1969 |
5 |
Ismail Idris |
1969 s/d 1977 |
6 |
H.
Bujang Hanafi |
1977 s/d 1992 |
7 |
Imran A. Rahman |
1992 s/d 1999 |
8 |
Ramli Yazid |
1999 s/d 2007 |
9 |
Imron Hanafi |
2007 s/d 2013 |
10 |
Ade Irawan |
2013 s/d 2019 |
11 |
Thamrin,A.md |
2020
Sekarang |
2.2.DEMOGRAFI
Secara Demografi Desa Mendalo Laut adalah bagian dari kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi
a)
Batas
Wilayah Desa
Letak Geografis Desa Mendalo Laut, terletak di
antara
Sebelah Utara :
Desa Sembubuk
Sebalah Selatan :
Desa Mendalo Indah
Sebelah Barat :
Desa Sungai Duren
Sebelah Timur : Desa Sembubuk, Penyengat
Rendah
b)
Luas Wilayah
Desa : ± 702 Ha
c)
Orbitrasi
1.
Jarak ke ibu kota kecamatan
terdekat : ± 23 KM
2.
Lama jarak tempuh ke ibu kota
kecamatan :
± 39 Menit
3.
Jarak ke ibu kota kabupaten : ± 21 KM
4.
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten : ± 32 Menit
5.
Jarak tempuh ke provinsi : ± 21 KM
6.
Lama jarak tempuh ke provinsi : ± 20 Menit
d)
Jumlah penduduk berdasarkan
jennis kelamin :
1.
Kepala Keluarga : 299 KK
2.
Laki-Laki : 531 Orang
3.
Perempuan :
528 Orang
4.
Jumlah Seluruh :1059 Orang
e)
Jumlah penduduk berdasarkan
Rukun Tetangga
1.
RT. I
a)
Laki-Laki :
94 Orang
b)
Perempuan :
88 Orang
c)
Jumlah : 182 Orang
2.
RT. II
a)
Laki-Laki :
81 Orang
b)
Perempuan :
86 Orang
c)
Jumlah : 167 Orang
3.
RT. III
a)
Laki-Laki :
104 Orang
b)
Perempuan :
108 Orang
c)
Jumlah : 212 Orang
4.
RT. IV
a)
Laki-Laki :
105 Orang
b)
Perempuan :
90 Orang
c)
Jumlah : 195 Orang
5.
RT. V
a)
Laki-Laki :
84 Orang
b)
Perempuan :
95 Orang
c)
Jumlah : 179 Orang
6.
RT. VI
a)
Laki-Laki :
50 Orang
b)
Perempuan :
39 Orang
c)
Jumlah : 89 Orang
1.2.1
KEADAAN SOSIAL
a.
Pendidikan
1.
SD / MI : 76 orang
2.
SLTP / MTS : 45 orang
3.
SLTA / MA : 55 orang
4.
Diploma : 7 orang
5.
Strata Satu (S1) : 37 orang
6.
Strata Dua ( S2) : 1 orang
b)
Lembaga Pendidikan
1.
Gedung PAUD :
1 Unit
2.
SD :
1 Unit
3.
MDT : 1 Unit
4.
SMA : 1 Unit
c)
Kesehatan
1. Rumah Bidan :
1 Unit
2. Jumlah bayi lahir tahun ini
3. Jumlah bayi meninggal tahun ini
a.
Kematian ibu melahirkan
1.
Jmlh ibu melahirkan tahun ini :
6 Orang
2.
Jmlh ibu melahirkan meninggal
tahun ini : - Orang
b.
Pemenuhan air bersih
1.
Pengguna sumur galian : Keluarga
2.
Penguna air sungai : - Keluarga
3.
Penguna air PAM : 25 Keluarga
d)
Keagamaan
1.
Data keagamaan Desa Mendalo
Laut
a.
Jumlah pemeluk agama :
·
Islam :1059 Orang
·
Kristen : - Orang
·
Budha : - Orang
·
Hindu : - Orang
b.
Data Tempat Ibadah
1. Masjid : 1 Unit
2. Langgar : 2 Unit
2.2.2.EKONOMI
a)
Pertanian
1. Jenis Tanaman :
a.
Padi Sawah : 50 Ha
b.
Padi Ladang : 10 Ha
c.
Jagung : 15 Ha
d.
Palawija : 10 Ha
e.
Cokelat : 5 Ha
f.
Sawit : 70 Ha
g.
Karet : 64 Ha
h.
Kelapa : 20 Ha
b)
Peternakan
Jenis Ternak:
a.
Sapi : 76 KK
b.
Kambing : 37 KK
c.
Ayam : 50 KK
d.
Itik : 30 KK
c)
Perikanan
1. Kerambah Ikan (KJA) : 34 KK
2. Nelayan :
60 KK
d)
Struktur Mata Pencaharian Jenis Pekerjaan :
1.
Petani : 82 Orang
2.
Pedagang : 37 Orang
3.
PNS : 4 Orang
4.
Tukang Bangunan : 19 Orang
5.
Guru : 8 Orang
6.
Bidan / Perawat : 4 Orang
7.
TNI/ Polri : 1 Orang
8.
Satpol PP : 1 Orang
9.
Pensiunan : 3 Orang
10. Buruh : 37 Orang
11. Swasta : 58 Orang
12. Peternak : 13 Orang
2.2.3.KONDISI
PEMERINTAHAN DESA
a)
Lembaga Pemerintahan
Jumlah Aparat Desa :
1.
Kepala Desa : 1 Orang
2.
Sekretaris Desa : 1 Orang
3.
Perangkat Desa : 8 Orang
4.
BPD : 5 Orang
b)
Lembaga Kemasyarakatan
Jumlah Lembaga Kemasyarakatan :
1.
LPM : 1 Lembaga
2.
PKK : 1 Lembaga
3.
LAD : 1 Lembaga
4.
RT : 6 RT
5.
BKMT : 1 Kelompok
6.
KPMD : 1 Orang
7.
Posyandu : 2 Kelompok
8.
Pengajian :15 Kelompok
9.
Arisan : 20 Kelompok
10.
Simpan Pinjam : 1 Kelompok
11.
Kelompok Tani : 3 Kelompok
12.
Kelompok Nelayan :
2 Kelompok
13.
Gapoktan : 1 Kelompok
14.
Pokdakan : 4 Kelompok
15.
Karang Taruna : 1 Lembaga
16.
BUMDes : 1 BUMDes
17.
Klub Olahraga :
2 Klub
18.
Grup Kesenian :
2 Grup
c)
Pembagian Wilayah
Nama Dusun :
1.
Dusun Tanjung Pinang : Meliputi Wilayah RT.I,RT.II
dan RT III
2.
Dusun Mendalo Ulu : Meliputi Wilayah RT.IV,RT.V
dan RT IV)
d)
Iklim
Iklim Desa Mendalo Laut sebagaimana desa-desa
lainnya di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal
tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa
Mendalo Laut Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 909
Jumlah Kepala Keluarga 256
Jumlah PUS 33
Keluarga yang Memiliki Balita 13
Keluarga yang Memiliki Remaja 26
Keluarga yang Memiliki Lansia 16
Jumlah Remaja 33
Total
10Total 23
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Tidak Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Dana Desa |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
RINI OKTARIA, SH 198710282003212047 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
2 orang pokja terlatih dari 4 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |