Gambaran Umum


PROFIL DESA

Riwayat desa tugu rejo di mulai th 1954 berawal dari datangnya rombongan yang datang dari jawa tengah (yogyakarta) antara th 1954- 1956 berturut turut. 

Selama 3 tahun rombongan transmigrasi masih dalam binaan jawatan transmigrasi. Setelah 3 th diserahkan kepada pemerintah setempat, yaitu kepala marga pada saat itu. Setelah diserahkan kepada kepala marga, untuk memudahkan mengatur wilayah pada th 1956 ditetapkan nama-nama desa yaitu 

  1. Desa Sukasari 

  2. Desa Bandung Baru

  3. Desa Bukit Sari

  4. DesaTugu Rejo 

Setelah ditetapkan nama-nama desa di wilayah sengkuang maka masing-masing desa harus ditunjuk kepala kampung pada saat itu untuk desa tugu rejo di tunjuk lah Bapak Pawiro Sehono pada tahun 1954. 

Pada tahun masa kepemimpinan Bapak Pawiro Sehono masyarakat mulai mengatur dan bercocok tanam di sekitar lokasi (Desa pertama yaitu di belakang desa bukit sari sekarang). Masih banyak kegiatan seperti adat istiadat, sedekah bumi, gotong royong, hari -hari besar di sengkuang pada waktu itu. 

Pada awal tahun 1959 diadakan pemilihan kepala desa terpilih Bapak Iman Sayuti sebagai kepala desa Tugu Rejo sampai th 1969. Pada masa kepemimpinannya th 1960-1961 terjadi PRRI sehingga masyarakat tidak dapat beraktifitas, kemudian th 1966 lokasi desa Tugu Rejo dipindahkan ke lokasi sekarang. Pada saat itu kebersamaan adalah budaya yang dijunjung tinggi, sahingga pada saat pemindahan rumah-rumah penduduk masarakat bergotong royong memindahkan rumah satu persatu, sampai setahun lamanya baru selesai perpindahan ke lokasi desa yang sekarang. 

Tahun 1970 diadakanlah pemilihan kepala desa ketiga, terpilihlah Bapak M.Zaini sebagai kepala desa Tugu Rejo sampai th 1975, Pada masa kepemimpinannya mulailah pembangunan sarana dan prasarana desa seperti pembangunan musholla (Nurul Iman) yang dibangun secara swadaya. Serta membeli seperangkat wayang kulit melestarikan budaya jawa juga dibeli secara swadaya, karna pada waktu itu Desa Tugu Rejo memiliki seorang dalang (Ki Sastro Kasijan Alm. Dan Ki Pawiro Rejo Alm). Pada tahun-tahun berikutnya budaya ini masih dilestarikan oleh Bapak Marji Wiyono Alm dan sampai kini di teruskan oleh sesepuh - sesepuh desa Tugu Rejo.

Tahun 1975 diadakan pemilihan kepala desa ke empat, terpilih lah Bapak Marji Wiyono sebagai kepala desa Tugu Rejo sampai th 1983. Pada masa kepemimpinan desa mendapat bantuan dari ABRI masuk desa dengan program membuat pipa air bersih dan pembangunan SDN 73 Tugu Rejo (sekarang SDN 05 kabawetan). 

Tahun 1983 diadakan pemilihan kepala desa kelima, terpihlah Bapak Sukri sebagai kepala desa Tugu Rejo sampai th 1991. Pada masa kepemimpinannya sarana dan prasarananya mulai ditingkatkan seperti pembangunan balai desa, kantor desa, lapangan bola kaki dan sarana prasarana lainya. 

1991 diadakan pemilihan kepala desa keenam, terpilihlah bapak H. Murtani sebagai kepala desa Tugurejo yang menjabat dua periode jabatan sampai th 2009. Pada masa kepemimpinannya sarana dan prasarana desa sudah memadai, perahapan masjid, jalan lingkungan aspal, rabat beton, dan sarana air bersih. 

Tahun 2009 diadakan pemilihan kepala desa ketujuh, terpilihlah Bapak Ponijo sebagai kepala desa. Pada masa kepemimpinan proyek-proyek dari kabupaten mulai digulirkan seperti, irigasi, PNPM, dan peternakan. Di Tahun 2013 di bawah pimpinan bapak Ponijo Wilayah Desa Tugu Rejo dibagi menjadi 2 ( dua ) desa yaitu: Desa Tugu Rejo sebagai desa induk dan Desa Sido Rejo sebagai desa pemekaran.

Tahun 2015 diadakan pemilihan kepala desa Kedelapan, terpilihlah bapak H. Murtani lagi sebagai kepala desa Tugu Rejo yang akan menjabat Kepala Desa periode 2015 -2021. Pada masa kepemimpinan bapak H.Murtani ini pembangunan semakin gencar dilakukan karena program dana dari DD dan ADD semakin besar. beberapa pembangunan dilakukan di berbagai bidang, diantaranya pembangunan Polindes dan peningkatan air bersih untuk bidang kesehatan serta pembangunan gedung Paud dan sekolah non formal keagamaan yaitu MDA untuk bidang pendidikan. selain itu peningkatan pembangunan yang telah dilakukan yaitu peningkatan jalan rabat beton, peningkatan drainase, dan sebagainya. Selain itu ada program desa terang dari pemerintah juga membantu penerangan jalan desa pada malam hari sehingga pada malam hari desa lebih hidup kembali.

kemudian pada akhir tahun 2021 kembali dilakukan pemilihan kepala desa tahun periode 2022-2027 untuk menentukan kepala desa Tugu Rejo ke sembilan, terpilihlah bapak Supriyadi sebagai Kepala Desa Tugu Rejo periode ke sembilan tahun 2022-2027.


Desa Tugu Rejo terletak di dalam wilayah Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Desa Tugu Rejo terletak di Jalan lintas Kabawetan-Bengko, serta berada sekitar 10 km dari Ibukota Kabupaten Kepahiang. Desa Tugu Rejo terdiri dari 4 dusun yang memiliki batasan- batasan sebagai berikut : 

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mekar Sari

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sido Rejo

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Suka Sari

  • Sebelah Barat berbatasan dengan PT Sarana Mandiri


Desa Tugu Rejo memiliki luas wilayah 75 Ha, yang terdiri dari lahan pemukiman 30%, lahan persawahan 10%, lahan perkebunan hortikultura 50%, dan lahan perkebunan kopi 10%. 

Wilayah Desa Tugu Rejo Kecamatan Kabawetan memiliki Topografi daerah berbukit dan bergelombang dengan ketinggian sekitar 1.000-1.100 Mdpl. sehingga Desa Tugu Rejo. sangat cocok untuk perkebunan/pertanian.

Secara Geografis dan Geologis, iklim Desa Tugu Rejo sama seperti halnya  desa-desa lain di Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas pada bulan Maret sampai dengan Oktober, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan September sampai dengan Februari. Dengan suhu rata-rata 15ºc-25ºc. Hal tersebut berpengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian yang ada di Desa Tugu Rejo.

Penduduk Desa Tugu Rejo berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda, dimana mayoritas penduduk berasal dari suku jawa, yang masih memegang kuat adat istiadat turun temurun seperti musyawarah untuk mufakat, gotong royong, serta adat lain yang sangat menjunjung tinggi adat timur. Hal inilah yang membuat kehidupan masyarakat Desa Tugu Rejo aman, tentram dan damai, baik sesama masyarakat Desa Tugu Rejo maupun dengan masyarakat desa lain yang ada disekitar desa Tugu Rejo.

Masyarakat desa tugu rejo aktif mengikuti posyandu yang dilaksanakan tiap bulan, terutama keluarga yang memiliki balita, lansia dan remaja.

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
740
Jumlah Kepala Keluarga
240
Jumlah PUS
142
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
76
Keluarga yang Memiliki Remaja
132
Keluarga yang Memiliki Lansia
88
Jumlah Remaja
132
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
129
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
13

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
HERNI HERLIANI. SKM
197710112005022001
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 5 orang pokja terlatih
dari 9 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Potensi Desa

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Tahunan