Gambaran Umum


Rantau Rasau I

Asal nama Desa Rantau Rasau menurut tokoh masyarakat setempat (Pak Sahudi Orang Perintis Pertama Desa Rantau Rasau I ) diambil dari nama pohon yaitu (pandan hutan yang tumbuh di tepi sungai Batanghari), dan menjadi tempat bermukim suku Melayu Jambi yang sekarang bernama desa Rasau yang letaknya di tepian Sungai Batanghari berseberangan dengan desa Rantau Rasau 1.  Sedangkan nama Rantau Rasau diambil dari gabungan nama Rasau dan Rantau. Rasau mengambil dari nama aslinya, sedangkan Rantau, adalah orang yang datang (perantau).

 

Sesuai namanya, Desa Rantau Rasau 1 adalah desa transmigrasi pertama pada pemerintahan Orde Lama  di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (sebelum pemekaran Kabupaten tahun 2004 masih bernama Kabupaten Tanjung Jabung). Mereka didatangkan secara bergelombang.   Gelombang pertama datang tahun 1967 sebanyak 49 KK, kemudian datang lagi tahun 1969 sebanyak  56 KK. Kemudian dilanjutkan pada masa Orde Baru pada tahun 1971/1972 melalui proyek transmigrasi REPELITA-1 (rancana pembangunan 5 tahun) sebanyak 27 KK berasal

dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Pada tahun 1973 didatangkan transmigrasi lokal dari Sorolangun sebanyak  25 KK.

 

Sebagai daerah transmigrasi yang baru kondisi alam yang ada pada tahun 1970an masih berupa hutan belantara dan rawa gambut yang menjadi bagian dari delta Berbak. “dulunya jarak  tempuh menuju kota jambi hanya bisa melewati sungai  Batanghari menggunakan kapal motor, berangkat jam 16.00 sampai di Angsoduo Jambi jam 10.00 pagi ( 18 jam), tutur pak Sahudi”.  

 

Pada tahun 1976,  Desa Rantau Rasau I menjadi bagian dari Kecamatan Sabak. Tahun 1987 dengan adanya pemekaran kecamatan, masuk dalam wilayah kecamatan Nipah Panjang, dan terakhir tahun 2004, dengan adanya pemekaran kecamatan Nipah Panjang, desa Rantau Rasau I masuk kedalam wilayah Kecamatan Rantau Rasau dan berlangsung hingga saat ini.

 

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
2550
Jumlah Kepala Keluarga
801
Jumlah PUS
502
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
71
Keluarga yang Memiliki Remaja
345
Keluarga yang Memiliki Lansia
252
Jumlah Remaja
452
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
364
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
138

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Purwadi
-
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 2 orang pokja terlatih
dari 4 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan