Gambaran Umum


Desa Kawengen adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Dengan wilayah yang langsung berbatasan dengan kabupaten demak yaitu Kecamatan Mranggen, menjadikan desa Kawengen sebagai jalur penghubung antara kabupaten Demak dan Kabupaten Semarang. Desa dengan jumblah penduduk kurang lebih 7233 jiwa (semarangkab.bps.go.id). Dengan luas wilayah kurang lebih 950 kilometer.

Desa Kawengen memiliki 5 dusun, sebagai berikut:

  1. Dusun Genurid.
  2. Dusun Jatirejo.
  3. Dusun Selelu.
  4. Dusun Kawengen.
  5. Dusun Watupawon.

Dengan masyoritas penduduk berprofesi sebagai Petani dan Buruh. Total luasan lahan pertanian pada lima dusun di Desa Kawengen mencapai 394,88 hektar, 113,60 hektar diantaranya merupakan sawah tadah hujan. Kemudian 281,28 hektare tergolong lahan tegalan.

Sejarah dinamakannya Desa Kawengen dimana saat kanjeng Sunan Kalijaga melakukan perjalanan ke arah selatan untuk melakukan syiar Islam. Dari Demak Bintoro, Kanjeng Sunan berangkat pagi-pagi. Beliau keluar masuk hutan dan menyusuri desadesa dengan berjalan kaki. Menjelang petang, Kanjeng Sunan sampai di sebuah dukuh kecil yang berada di lereng perbukitan. Kemudian beliau memutuskan menginap ditempat tersebut. Setelah keesokan harinya, beliau melanjutkan perjalanan ke Ungaran. Peristiwa tersebut terus berlangsung. Seperti saat berangkat, beliau memulai perjalanan pagi selepas subuh dengan berjalan kaki. Namun lagi-lagi saat sampai di dukuh itu, hari telah petang menjelang malam. Karena itu, Kanjeng Sunan sekali lagi harus menginap. Setelah mengalami hal itu, dia pun berujar.” Besok rejaning zaman, dukuh iki tak jenengke Kawengen. Amarga ingsun tansah kewengen yen tumekan kene”. (Kelak kemudian hari, dukuh ini saya namakan Kawengen. Sebab, saya selalu kemalaman jika sampai di sini).” Akhirnya dukuh kecil di lereng bukit itu dinamai Kawengen yang secara etimologis berarti kemalaman. Sebagai sebuah Desa yang memiliki kontur geografis perbukitan, Desa Kawengen memiliki potensi pariwisata dan kearifan lokalnya. Kebudayaan yang sering dilaksanakan pada setiap ada acara atau yang lainnya yaitu kesenian Kuda Lumping, Reog, dan Drumblek. Adapaun potensi pariwisata diantaranya adalah: Pertanian, Perkebunan (pisang, jagung, Mangga), Olahan Makanan (Naget jagung dan Pisang Krispi), situs sejarah Watu Pawon.


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
7145
Jumlah Kepala Keluarga
2436
Jumlah PUS
1317
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
573
Keluarga yang Memiliki Remaja
1241
Keluarga yang Memiliki Lansia
731
Jumlah Remaja
1601
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
915
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
402

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
TRI YUNI ULFA HANIFA, S.KM
198206172011012007
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 3 orang pokja terlatih
dari 24 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Potensi Desa

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi:
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Tahunan